Edigital.My.Id_Kementerian Agama saat ini tengah meninjau Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 20 Tahun 2020 tentang Perubahan Bentuk Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK). Hal ini dilakukan untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi di lingkungan Kementerian Agama.
"Transformasi saat ini menjadi keniscayaan. Karenanya, beberapa waktu yang lalu Bapak Menteri Agama, saya, dan Dirjen Pendidikan Islam mendiskusikan harus ada langkah terobosan yang dilakukan. Salah satunya dengan meninjau PMA Nomor 20 Tahun 2020," ungkap Sekjen Kemenag Nizar di Cirebon, Kamis (13/1/2022).
Nizar menuturkan, selama ini terdapat beberapa PTK baik negeri maupun swasta tidak dapat alih status karena terlalu ketatnya persyaratan yang ditetapkan pada PMA No 20/2020 tersebut. "Kita akan meninjau ulang persyaratannya. Jadi mungkin nanti akan ada penyesuaian persyaratan bagi Perguruan Tinggi Keagamaan Swasta atau juga bagi perguruan tinggi non-Islam," ungkap Nizar.
"Hal ini juga kita lakukan, karena melihat minat masyarakat yang terus meningkat untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi keagamaan," imbuhnya.
Revisi PMA, masih menurut Sekjen, lebih pada penyesuaian kemampuan perguruan tinggi dengan mempertimbangkan, misalnya kondisi geografis.
"Misalnya kalau di Cirebon, perguruan tinggi swasta mau buka paskasarjana harus punya lima prodi. Ini kan berat. Jadi akan kita tinjau lagi. Ini tidak berarti menurunkan grade apalagi menurunkan kualitas," ujar Sekjen.
Dewasa ini, PTK, khususnya Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sudah memperoleh kepercayaan tinggi dari masyarakat sebagai pilihan utama. Hal ini dibuktikan dengan jumlah peminat setiap tahunnya sangat tinggi. Sehingga terjadi peningkatan jumlah mahasiswa pada PTKI yang hampir menyentuh angka satu juta mahasiswa.
Kepercayaan masyarakat ini tentu menjadi amanah yang harus ditunaikan dengan menghadirkan layanan pendidikan yang bermutu serta adaptif dan relevan dengan perkembangan jaman dan tuntutan masyarakat.
Nizar yang ada di Cirebon dalam rangka menghadiri Wisuda Sarjana dan Pascasarjana Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon (IAI BBC), mengapresiasi peran serta seluruh PTK yang telah berkontribusi dalam pendidikan bangsa.
"Khususnya kepada IAI BBC yang telah bertransformasi menjadi kampus digital. Ini sejalan dengan program prioritas Kemenag, yakni transformasi digital," ungkap Nizar.
Ia pun mengucapkan selamat kepada 600 wisudawan yang hadir. "Selamat kepada seluruh wisudawan. Anda beruntung karena berhasil lulus dari kampus yang telah bertransformasi. Ini adalah langkah awal agar Anda dapat melakukan kerja-kerja kontributif bagi umat," tuturnya.
Sementara Rektor IAI BBC Oman Fathurahman menyampaikan ucapan terimakasih atas kehadiran Sekjen Kemenag dalam Wisuda IAI Cirebon. "Kami mengucapkan terima kasih karena ini wujud Kemenag hadir, seperti yang selama ini dilakukan," tutur Oman.
"Kemenag telah hadir mendorong kemajuan pendidikan di Cirebon. Baik itu melalui program KIP (Kartu Indonesia Pintar) maupun pemberian beasiswa santri,"imbuhnya.
Kegiatan wisuda yang digelar secara luring ini juga dihadiri Bupati Cirebon Imron, dewan senat IAI Cirebon, serta para orang tua dan kerabat wisudawan.
sumber berita : www.kemenag.go.id