Tuesday, February 22, 2022, February 22, 2022 WIB
Last Updated 2022-09-06T14:03:42Z
BeritaDaerahDalam NegeriHeadlineLombok Timur

Antisipasi Konflik, Forkopimcam Mediasi Salah Paham Warga Dengan Jamaah As-Sunnah

Lombok Timur, Edigital.My.Id - Keberadaan Pondok pesantren Imam bin Hambal, jebolan Yayasan As-Sunnah yang berada di Dusun Sandongan Desa Dara Kunci, Kecamatan Sambelia, menimbulkan kesalahpahaman masyarakat dengan jamaah As-Sunnah. 

Kesalahpahaman ini berawal ketika jamaah As-Sunnah mengadakan pengajian sekira pukul 19.00 WITA pada Rabu (16/2) di salah satu rumah jamaah As-Sunnah dengan mengundang jamaah  lainnya dari luar wilayah. Demikian disampaikan salah satu sumber.

Pengurus Ponpes yayasan As-Sunnah, Imam Bin Hambal Desa Dara Kunci, Kecamatan Sambelia, Ustadz. Suhirman Kholid, pada awak media, Senin, 21 Februari 2021 (kemarin) menyampaikan klarifikasi. Sejak Ponpes ini dibangun awal Februari 2021 lalu katanya, tidak pernah ada permasalahan dengan warga masyarakat sekitar. 

Tujuan didirikannya ponpes di tempat itu menurut Suhirman, tidak lain sebagai wadah mengaji, mendidik anak menjadi penghafal Al-Quran, belajar bahasa Arab agar mereka terlepas dari permainan gadget dan pergaulan bebas. 

"Apabila ada isu yang beredar mengatakan pondok buka pengajian di rumah jamaah, itu sama sekali tidak benar, itu bukan dari pondok tapi dari luar pondok. Hanya saja kami yang di pondok kena imbasnya," terang Ustadz Suhirman.

Nah, untuk mengantisipasi kesalahpahaman agar tidak menjadi bola liar di tengah kehidupan bermasyarakat, pemerintah kecamatan yang tergabung dalam Forkopimcam lakukan mediasi dengan mengundang pemerintah desa, KUA, pengurus DMI Kecamatan dan mereka yang berseberangan paham untuk didengar masukan dan solusinya.

Dari hasil mediasi lintas tokoh tersebut, maka dapat diambil kesepakatan antaranya adalah; 

  1. Pengajian diperbolehkan dengan catatan tidak mengundang jamaah dari luar (intern) karena kondisi belum kondusif 
  2. Tidak boleh sedikit-dikit menyalahkan kelompok (jamaah) lain yang tidak sepaham dengannya.
  3. Segera mengurus izin Operasional pondok sesuai syarat dan ketentuan yang diatur pemerintah
  4. Menjaga etika, adab, akhlak ketika berada di masjid maupun ketika di kuburan agar tidak menimbulkan fitnah.
  5. Tidak menyinggung jamaah yang sedang beramal-amalan di Masjid. 

Itulah beberapa point penting yang disepakati jamaah As-Sunnah dengan Warga Dusun Sandongan,Desa Dara Kunci, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur.

Saat memimpin mediasi di Aula Gedung serbaguna, Camat Sambelia, Abdul Rakhman, SE mengatakan, selama ini katanya di Sambelia tidak pernah terjadi gesekan yang bisa menimbulkan gejolak. Salah satu contoh kata Camat di Desa Padak Guar. Meskipun dihuni beragam suku agama dan ras masyarakatnya hidup rukun dan damai.

"Tapi kenapa kita yang satu agama kok pada ribut," herannya. "Meskipun begitu kami dari Forkopimcam berupaya menjaga kondusifitas, melindungi semua unsur masyarakat dari permasalahan yang bisa menimbulkan konflik," tambah camat.

Sekiranya ada paham yang bisa menimbulkan gejolak di wilayah hukumnya, Kapolsek Sambelia, Iptu. Ahmad Yani, katanya dengan tegas akan menyetopnya. Namun sebelumnya, Kapolsek menyeru masyarakat lintas sektoral untuk membangun komunikasi yang baik agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

"Segala bentuk perbedaan paham yang menimbulkan konflik perlu di stop atas dasar keputusan bersama," kata Kapolsek.

Begitupun saran disampaikan Danramil 1615-03 Sambelia, Lettu, Inf. Hasan Basri. Ia menghimbau masyarakat ketika mengadakan pengajian agar tidak membuat kelompok lain tersinggung dengan ceramah yang dibawa.

"Jadikan diri menjadi manusia yang sabar jangan mudah tersulut emosi apalagi kita sama-sama orang muslim. Mari jaga bahasa kita dengan tidak membuat orang lain tersinggung," pesan Danramil.

Saran, pendapat dan pandangan yang sama juga disampaikan kepala KUA Sambelia, Hikmat, S.Ag, ketua DMI Kecamatan Sambelia, Ustadz Safawi, QH, S.HI dan tokoh agama lainnya.

Secara umum, masyarakat belakangan ini sangat sensitif menyikapi isu yang berkembang terkait paham As-Sunnah  pasca insiden pembakaran ponpes As-Sunnah, Bagek Nyaka, Kecamatan Aikmel beberapa waktu lalu. 

Sehingga dalam menyampaikan ceramah diingatkan untuk berhati-hati jangan sampai membuat kelompok lain merasa tersinggung meskipun niatnya itu baik (Fix)