Lombok Timur,Edigital.My.Id-Jum'at (25/3/33) lalu, Pengelola Pantai Pondok Kerakat Desa Pohgading Timur Kecamatan Pringgabaya menggelar acara pembukaan Festival Bersin Puasa. Acara ini dihadiri oleh Kadispar Provinsi NTB, Asisten I Bupati Lombok Timur, Danpos AL Selatan Alas, Kasat Pol PP Lombok Timur, Sekertaris BPPD Lotim, Ketua DPC HPI Lotim, Ketua Kapela NTB, beberapa travel agen dan praktisi pariwisata dan budaya dari berbagai wilayah Lombok.
Opening Ceremony Festival Bersin
Puasa ini dihadiri oleh ribuan masyarakat yang terlihat sangat antusias di
bawah alunan irama Gendang Beleq dan atraksi Arong-Arong Jaran serta hiburan
rakyat lainnya. Acara yang dikemas dalam festival ini merupakan pesta rakyat
yang cukup menyita perhatian publik.
Asri, Ketua Panitia Festival Bersin
Puasa, dalam sambutannya menerangkan bahwa Bersin Puasa merupakan tradisi atau
kebiasaan sebagian masyarakat Lombok saat menjelang datangnya bulan puasa
ramadhan yang dimana pada seminggu sebelum puasa, masyarakat berbondong-bondong
mendatangi tempat-tempat wisata guna berlibur bersama sanak famili dan
orang-orang yang dicintainya.
Berangkat dari hal itu, Asri, yang
juga salah satu pegiat wisata asal Desa Pohgading Timur bersama rekan-rekan
berinisiasi mengemas sebuah kebiasaan itu menjadi sebuah event.
“Adapun kenapa kami menggelar atau
melakukan festival yang disebut dengan bersin puasa. Karena bersin puasa ini
adalah salah satu tradisi masyarakat Lombok yang dilaksanakan pada menjelang
datangnya bulan puasa,” kata Asri.
Menurut dia, selama ini ia tidak
pernah melihat hal tersebut dibuat menjadi sebuah festival. Oleh karenanya, ia
bersama rekan-rekan Pengelola Pantai Pondok Kerakat dan Managemen Pandawa
Selaparang berinisiasi mengemasnya menjadi sebuah festival yang diberi nama
“Festival Bersin Puasa”.
Biasanya pada menjelang datangnya
bulan Puasa, hampir rata-rata warga di Lombok pergi untuk berekreasi ke
tempat-tempat atau destinasi wisata. Ada yang bersama keluarga, sanak saudara,
rekan kerja, sahabat bahkan pasangan.
Pada Festival Bersin Puasa yang
dilaksanakan kurang lebih satu minggu tersebut, dirangkai juga dengan berbagai
kegiatan seperti Bazar UMKM, Arong-arong Jarang dan sejumlah hiburan rakyat
lainya.
“Jadi, peserta dari Arong Jaran ini
ada 34 peserta, yang berasal dari pulau Lombok dan Sumbawa. Ada dari Lombok
Barat, Lombok Tengah dan Lombok Timur. Kalau dari Lombok Utara tidak ada yang
daftar,” beber lelaki yang juga seorang pendidik itu.
“Ada juga hiburan rakyat yang akan
kami selenggarakan di sini, yang nanti diramaikan oleh Eva LIDA 2020 pada hari
Minggu, 27 Maret 2022 | pukul 09.00-selesai,” lanjutnya.
Kegiatan tersebut, kata Asri, atas
kerja sama para pegiat pariwisata, pihak pemerintah, dan beberapa stakeholder
terkait. Ia berharap hal ini menjadi daya tarik bagi wisatawan dan bisa dilirik
oleh pemerintah dan masuk event tahunan.
“Jadi, harapan kami dari festival
yang kami selenggarakan ini, ke depan bisa menjadi event pariwisata yang bisa
dimasukkan dalam kalender event Provinsi NTB.” pungkasnya.
Kepala Dinas Pariwisata NTB, Yusron
Hadi memberikan apresiasi kepada Pengelola Pantai Pondok Kerakat yang telah
berinisiasi membuat atau menyelenggarakan festival tersebut.
"Ini sangat luar biasa,
mengemas atraksi budaya lokal menjadi sebuah festival. Saya sangat
mengapresiasi kawan-kawan pengelola Pantai Pondok Kerakat yang telah
menginisiasi dan menggelar festival ini", ungkap Yusron dalam sambutannya
sebelum secara resmi membuka festival dengan pemukulan gong.
"Saya melihat ini adalah hal
yang unik dan tentunya perlu dijaga dan lestarikan", tambahnya. (Asr )