Kegiatan ini terlaksana berkat kerjasama antara perintah desa, Pokdarwis, KKNT Unram 2022 dan Karang Taruna Desa setempat. Di rangkai dengan sambutan Tahun Baru 1 Muharram 1444 H di area taman wisata Makam Keramat, Desa Sugian, Kecamatan Sambelia, (30/7) malam.
Bersama tim SBC, anggota DPRD Provinsi NTB, Edwin Hadiwijaya sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. Sebagai penggiat sosial dekat dengan pemuda, dirinya tentu merasa terpanggil melakukan hal yang sama sebagaimana yang dilakukan bersama PPMI, Pemerintah desa, Pokdarwis, Pokmaswas serta penggiat wisata di Lombok Timur.
"Mudah-mudahan kegiatan ini bisa berlanjut dan Alhamdulillah kami bisa hadir pada malam pembukaan Sugian Conservasion Camp di tempat ini," kata H. Edwin.
Sekdes Sugian Bagus Hadi Kusuma, pada kesempatan malam itu, menyampaikan ucapan terimakasih pada H. Edwin telah meluangkan waktu hadir pada acara pembukaan Sugian Conservasion Camp di tempatnya.
"Kehadiran Pak Dewan sebagai bentuk dukungan kepada pemerintah dan pemuda desa dalam pengembangan pemuda dan sektor pariwisata," katanya.
Tidak heran apabila desa yang memiliki sembilan dusun, lima dusun berada di wilayah pesisir pantai dengan jumlah nelayan terbanyak di Kecamatan Sambelia masuk menjadi Desa Wisata di NTB.
Potensi wisata religi, makam keramat termasuk destinasi andalan desa selain Gili Sulang dan Gili Lawang. Kedua Gili ini memiliki 17 species Mangrove dengan luas 600 meter persegi. Dua Gili ini kata Bagus, sebagai penyelamat disaat terjadinya Gempa Bumi pada tahun 2018 lalu.
Terkait dengan itu, ketua Pokmaswas Petrando sekaligus ketua Kapela NTB, Herman, mengajak semua stakeholder memperhatikan kawasan pesisir dari kerusakan dengan melakukan program penanaman Mangrove dan Terumbu Karang.
"Mari kita jaga lingkungan kita dari kerusakan, lakukan pengawasan terhadap oknum yang coba merusak terumbu karang. Kerjasama penting kita bangun sehingga mimpi untuk mensejahterakan Nelayan akan bisa terwujud di masa mendatang," tutup Herman. (Fik)