Animo masyarakat cukup tinggi meskipun dalam kegiatan tersebut mereka para peserta harus mengorbankan tenaga bahkan uang yang tidak sedikit demi Merah putih. Sebagaimana yang dilakukan oleh masyarakat yang berada di ujung Utara Lombok Timur yakni Sambelia.
Sebulan sebelum menjelang hari H (17 Agustus-red) masyarakat Kecamatan Sambelia yang terdiri dari sebelas desa ini menyambut hari kemerdekaan mengisinya dengan mengadakan festival rakyat yang dinamakan Gebyar Lomba Seni dan Budaya.
Bertempat di halaman kantor Camat Sambelia terhitung sejak 28 Juli hingga 13 Agustus, panitia HUT RI tingkat kecamatan mengadakan kegiatan perlombaan seni dan budaya.
Lomba seni budaya ini diikuti lintas Dinas Pendidikan, Pemerintah desa, Pemuda bahkan masyarakat adat pun ikut tampil memeriahkan acara tersebut.
Dari UPTD Sambelia misalnya, mulai dari TK/PAUD hingga SMP/MTs mengutus anak didiknya ikut Lomba Paduan Suara, Baca Puisi, Pidato Bahasa Inggris dan Tari Kreasi menampilkan kearifan lokal.
Sedang untuk tingkat SMA dan Umum, panitia menyelenggarakan festival Paduan Suara, Senam Zumba, karaoke serta pidato tingkat Kepala Wilayah.
Ketua umum HUT RI Ke-77 tingkat Kecamatan Sambelia, Iptu. Ahmad Yani saat dimintai pandangannya terkait tari kreasi yang dilombakan apakah sudah mewakili kearifan lokal?
Menurut Ahmad Yani, apa yang ditampilkan oleh masing-masing instansi pendidikan, desa maupun masyarakat katanya sudah mewakili kearifan lokal yang ada di Kecamatan Sambelia.
"Sungguh luar biasa. Semua mata lomba seni dan budaya sudah mewakili kearifan lokal yang ada di kecamatan Sambelia. Animo masyarakat mengikuti acara yang ditampilkan dalam rangka peringatan HUT RI ke-77 cukup tinggi," tutup Kapolsek Sambelia. (Fik)