Wednesday, December 13, 2023, December 13, 2023 WIB
Last Updated 2023-12-23T01:59:15Z
BeritaDaerahHeadlineLombok Timur

LAMFI Survey Re Akreditasi UPT BLUD Puskesmas Sambelia


Lombok Timur, Edigital.my.id - Dalam upaya memberikan penilaian dan jaminan terhadap fasilitas kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien menuju Indonesia sehat, sebuah lembaga independen yakni Lembaga Akreditasi Mutu Fasyankes Indonesia (LAMFI) turun melakukan survei pelayanan mutu kesehatan ke Puskesmas Sambelia, Lombok Timur, Selasa, 12 Desember 2023. 


Survei lapangan yang dilaksanakan selama tiga hari menyasar Pustu, Polindes, Posyandu dan pengecekan Fasyankes di Puskesmas Sambelia melibatkan dua orang tenaga survei dari LAMFI. 


Pada hari terakhir tim survey (LAMFI-red) bertemu dengan lintas sektoral wawancara terkait bagaimana sinergitas yang dibangun sebelumnya oleh pihak Puskesmas dengan masyarakat apakah sudah sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) ataukah sebaliknya. 


Pantauan awak media pada sesi wawancara dengan tim survey, baik Camat, Kapolsek, Danramil, Sekdes dan perwakilan Kader Posyandu menyampaikan, pelayanan petugas Puskesmas Sambelia dibawah pimpinan Mansyur, S.Kes,.MKM dinilai sudah cukup baik dari hari ke hari. Semua petugas Puskesmas Sambelia katanya sangat responsif dalam memberikan layanan kepada masyarakat.


Re-Akreditasi yang dilakukan tim survey LAMFI, Bd. Inna Fahria, S.SE, S.Keb, MM sebagai dasar kementerian kesehatan memberikan penilaian baik atau tidaknya Tata Kelola Sumber Daya Manusia (TKSDM) yang berhubungan dengan mutu pelayanan kesehatan masyarakat.


"Kami menilai bagaimana keterkaitan atau keterpaduan antara masyarakat dibidang pelayanan dalam hal ini Posyandu milik masyarakat," jelas Inna Fahria.


Dari hasil telusur (survei) tim kemudian akan melaporkan temuannya kepada Kementerian kesehatan yang berwenang memberikan penilaian kepada Puskesmas bersangkutan.


Masyarakat lanjut Fahria, sudah mulai paham bahwa kesehatan itu berawal dari diri mereka sendiri. Sedangkan petugas kesehatan katanya berkewajiban memberikan promosi dan preventif bagaimana agar masyarakat tersebut tidak jatuh sakit.


Bidan desa yang bertugas di Polindes sesuai aturan pemerintah lanjut Fahria, tidak diperkenankan memberikan pelayanan langsung di Polindes kecuali pasien atau Bumil tersebut dalam resiko tinggi memaksanya untuk bersalin di Polindes maka diperbolehkan dan itupun atas rekomendasi dokter di Puskesmas. 


"Jadi teman-teman kami (bidan desa) sudah tau mana pasien yang beresiko tinggi untuk dirujuk dan mana yang tidak," terang Sekretaris Bidan Lombok Timur ini.



Kemudian terkait fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) di Puskesmas Sambelia, tim survey drg. Erfa Budarsih meminta supaya petugas yang bekerja di Puskesmas untuk memperbaiki mutu, meningkatkan kinerja dan menerapkan manajemen risiko yang dilaksanakan secara berkesinambungan, sehingga perlu dilakukan penilaian melalui mekanisme Akreditasi pelayanan kesehatan.


Semangat kebersamaan diharapkan terus dibangun sehingga dapat meningkatkan standar mutu pelayanan publik di bidang kesehatan. Apa saja kegiatan pelayanan yang sudah dikerjakan itu yang mereka tulis begitu pula sebaliknya apa yang mereka sudah tulis itulah yang harus dikerjakan.


Perencanaan yang sudah dibuat sedemikian rupa oleh pihak Puskesmas itu yang dikerjakan. Karena banyak aspek penilaian yang dilihat oleh tim survey dalam melakukan penilaian termasuk wawancara dengan penerima layanan, simulasi dan observasi, seperti apa mereka melayani pasien. 


Sementara itu, Kepala Puskesmas Sambelia, Mansyur pada kesempatan itu menyampaikan ucapan terimakasih kepada LAMFI yang telah melakukan survey Re-Akreditasi ke Puskesmas Sambelia setelah melalui akreditasi dasar pada tahun 2017 lalu. 


Sebagai penanggung jawab Akreditasi peningkatan Fasyankes, Mansyur mendorong rekan-rekan petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan lagi mutu pelayanan ke arah yang lebih baik lagi karena tujuan survei Re-Akreditasi ini adalah meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakat.


"Saya berpesan kepada rekan-rekan jangan berhenti sampai disini. Mari kita sama-sama menerapkan elemen-elemen penilaian yang ada di Re-Akreditasi itu ke arah yang lebih baik dan minimal dapat Akreditasi Madya," tutupnya. (Fik)