Thursday, October 31, 2024, October 31, 2024 WIB
Last Updated 2024-11-01T07:17:48Z
BeritaDaerahHeadlineLombok TimurPerlindungan Anak

Pria Kecamatan Suela Cabuli Ponaannya Sendiri

    Foto: Ilustrasi 


Lombok Timur, Edigital.my.id - Kekerasan seksual kembali terjadi di wilayah hukum polres Lombok Timur. Kali seorang pria tega mencabuli keponakannya berusia 16 tahun.


Dampak dari kejadian itu, korban trauma dan takut tinggal dirumahnya.


Kepada media, korban berinisial WH dari wilayah Kecamatan Suela menjelaskan bahwa pada Minggu malam, 13 Oktober 2024, ia dicabuli pamannya sendiri berinisial AS (50 Tahun).


Selanjutnya kepada media, korban menceritakan kronologinya. "Kejadiannya Minggu malam tanggal 13 Oktober 2024 menjelang jam 09.00 malam," katanya.


Korban yang saat ini duduk di salah satu sekolah swasta di desanya menceritakan, bahwa pada saat itu ia sedang tidur dikamar bersama adek perempuannya, inisial Z (10) saat itu adek perempuannya sudah tidur pulas, ia sendiri sedang main HP.


"Tanpa saya sadari, AS masuk dan langsung memeluk saya dengan erat. Saya coba melawan tapi pelukannya semakin erat dan mencoba meraba hal sensitif," cerita korban.


"Saat pelaku berusaha melakukan hal tidak senonoh, saya berusaha sekuat tenaga menghindar mendorongnya agar keluar dari kamar dan pelakupun pergi," tambahnya.


WH juga menerangkan pada saat aksi si pelaku berlangsung adek korban terbangun melihat kejadian itu tetapi dia tak berani beranjak dari tempat tidurnya karena ketakutan.


Kepada media, Z pada saat itu bersamanya  mengakui bahwa betul ia melihat kelakuan bejat pelaku tetapi ia tak berani beranjak karena ketakutan pasalnya mereka tinggal berdua di rumah sementara kedua orang tuanya berada di luar negeri.


Beberapa menit kemudian WH merasa kondisi sudah aman pelaku sudah pergi dan iapun menutup pintu depan.


"Merasa sudah aman mereka keluar dari kamar untuk mengunci pintu depan ruang keluarga. Namun sebelum menutup pintu saya terlebih dahulu ke kamar mandi, ketika keluar dari kamar mandi pelaku tiba-tiba datang," terangnya. 


"Saya mencoba berteriak, berusaha melawan dan akhirnya pelaku bisa saya dorong hingga ia keluar dari ruang keluarga dan saya langsung mengunci pintu," papar korban.


Atas kejadian ini korban merasa trauma keesokan harinya ia memberitahu keluarganya mengenai kelakuan bejat pamannya itu.


Pada, Rabu, (16/10) keluarga WH melaporkan kejadian ini pada kepolisian dengan harapan agar kejadian ini segera diusut tuntas.


Sajak kejadian itu, korban tidak lagi berani lagi tinggal di rumahnya karena rumah pelaku tidak jauh dari rumah korban hanya berjarak dua rumah. Korban takut jika pelaku mengulangi aksinya sehingga untuk sementara ia tinggal di rumah bibinya di desa sebelah. Semenjak kejadian itu korban tidak lagi diizinkan sekolah oleh keluarganya.


"Sajak kejadian itu, kami minta WH tinggal bersama kami sebab ibunya pergi ke Saudi sejak dia kelas dua SD dan ayahnya sudah dua tahun ke Malaysia," jelas bibi korban Rusni.


"Kami takut terjadi hal yang tidak diinginkan kepada WH hingga kami tidak mengizinkan dia masuk sekolah hingga kasus ini diusut pihak kepolisian," tegasnya 


Menurut informasi dari warga sekitar pelaku sudah sering kali lakukan aksi bejat serupa kepada korban lainnya sehingga warga berharap agar pelaku segera diamankan agar tidak bikin resah lagi.


Selain meninggalkan trauma berpanjangan bagi korban, aksi AS juga menimbulkan keresahan bagi warga sekitar. (Fik)